Selasa, 04 Oktober 2011

tanaman purba "ZAMIA KULKAS"

tanaman ini memiliki daun yang unik dan cantik, berwarna hijau, anak daun tebal, berbentuk bulat lonjong mengkilat. Oleh karena itu tanaman ini banyak dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman Zamia kulkas yang ditanam pada media arang sekam, pasir dan kombinasi arang sekam pasir dengan penyiraman air rebusan kedelai. Metode yang digunakan dengan metode eksperimen, observasi dan dokumentasi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah acak lengkap pola faktorial, yaitu 1) arang sekam, 2) pasir dan 3) air rebusan kedelai. Parameter yang diteliti adalah tinggi tanaman dan jumlah daun setelah 2 bulan penelitian. Data dianalisis dengan Anava dua jalur dan dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian bahwa media arang sekam dan pasir serta penyiraman air rebusan kedelai dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman Zamia kulkas. Untuk tinggi tanaman pada M1P1 (dengan rata-rata 35,17cm) dan jumlah anak daun pada M1P1 (dengan rata-rata 0.67 buah). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, adanya pengaruh antara penggunaan media arang sekam dengan penyiraman air rebusan kedelai terhadap pertumbuhan tanaman Zamia kulkas

Perawatan Zamia kulkas tergolong mudah karena tanaman ini tergolong tanaman yang menyukai panas. Tanaman ini masih famili dari cycadaceae ( tanaman gurun yang berbatang keras ).

Zamia kulkas cocok dipelihara dalam ruangan. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah memiliki daun yang tebal, hijau dan mengkilat. Selain itu juga memiliki bonggol yang berbentu kentang/ bulb ( tempat penyimpanan makanan).

Media tanam tumbuhan ini biasanya terdiri dari pupuk organik ( tanah dicampur dengan pupuk kandang), lalu sekam bakar, dan sedikit pasir.

Perbanyakan dapat dilakukan melalui :

Melalui stek daun
Hal yang pertama dilakukan adalah menancapkan daun pada media yang telah disiapkan. Perawatan cukup dengan penyiraman sehari satu kali. Setelah berusia 3-4 bulan, daun yang distek akan mengeluarkan bonggol sebesar ibu jari.

Melalui batang
Pertama – tama tancapkan batang yang sudah dipotong pada media yang telah disiapkan. Setelah berumur 2-3 bulan maka akan mengeluarkan bonggol. Bonggol yang dikelurkan dengan perbanyakan melalui batang lebih kecil jika diandingkan dengan perbanyakan melalui daun.

1 komentar: