Rabu, 03 September 2008

Gizi pada Manula Perlu Perhatian Khusus

Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Umur manusia sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam, maksimal sekitar 6 kali masa bayi sampai dewasa atau 6×20 tahun atau 120 tahun. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari 3 fase yakni progresif, fase stabil dan fase regresif. Bagaimana pula dengan masalah gizi untuk manusia usia lanjut (manula) ini?
—————–
ORANG menjadi tua ditandai dengan kemunduran-kemunduran biologis yang pada lahirnya terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik. Gejala tersebut di antaranya kulit mulai mengendor dan pada wajah timbul garis-garis menetap dan keriput, rambut mulai berubah dan menjadi putih, gigi mulai ompong, penglihatan dan pendengaran menjadi buruk, cepat dan mudah lelah, gerakan-gerakan melamban, kehilangan kelincahan, kerampingan tubuh menghilang, dan di sana sini terjadi timbunan lemak.
Kemunduran kemampuan-kemampuan kognitif juga terjadi misalnya suka lupa, ingatan tidak lagi berfungsi dengan baik, ingatan pada hal-hal dari masa muda lebih baik daripada kepada hal-hal yang baru terjadi, lupa pada nama-nama, orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang/tempat juga mundur, erat hubungannya dengan daya ingat yang sudah mundur dan juga karena pandangan biasanya sudah menyempit. Meskipun telah mempunyai pengalaman yang menumpuk, skor yang dicapai dalam tes inteligensi menjadi lebih rendah, dan cenderung tak mudah menerima hal-hal atau ide-ide baru.
Bagaimana dengan kebutuhan energi dan zat gizinya? Manusia pada hakikatnya perlu makanan seimbang sepanjang hidupnya untuk kelangsungan serta pemeliharaan kesehatannya. Tubuh manusia terdiri dari sebagian besar air (62,4%), protein (16,9%), lemak (13,8%) hidrat arang dan garam (6,9%). Untuk mencapai komposisi tubuh yang demikian, manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari hewani dan tumbuh-tumbuhan. Makanan terdiri dari bagian-bagian yang berbentuk ikatan kimia atau unsur organik yang disebut zat gizi atau nutrien.
Untuk mencapai gizi yang prima, orang harus memakan makanan yang beraneka ragam menggunakan semua macam bahan makanan dari semua golongan, serta bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang benar dan tepat. Manusia membutuhkan 45 macam zat gizi untuk hidupnya. Zat-zat gizi ini dikelompokkan dalam kelompok besar yaitu protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan mineral. Dalam mewujudkan keadaan gizi yang baik, tubuh manusia membutuhkan macam dan jumlah zat gizi dalam ukuran yang sebanding dengan yang dibutuhkan tubuh.
Pada hakikatnya, masalah gizi terjadi akibat asupan zat gizi yang salah dan ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan asupan zat gizi tersebut oleh berbagai faktor. Kedua penyebab ini akan jelas gambarannya dengan meningkatnya usia. Dampak asupan gizi saat usia muda akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya di usia lanjut.
Bentuk masalah gizi yang banyak ditemui pada manula adalah sbb.;
* Gizi Lebih — Kegemukan atau gizi lebih merupakan masalah umum terjadi pada manula (diatas 40 tahun). Banyak faktor penyebab terjadinya kegemukan ini. Pada manula terjadi penurunan kegiatan sel-sel tubuh, sehingga kebutuhan akan zat-zat gizi juga menurun. Dengan asupan makanan yang tetap dan kegiatan yang menurun mengakibatkan kelebihan makanan dalam tubuh, yang akhirnya mengakibatkan kegemukan bahkan menjadi penyakit. Penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi dan penyempitan pembuluh darah merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan keadaan kegemukan. Kegemukan yang disertai penyakit-penyakit degeneratif ini jelas memerlukan pengaturan diet yang akurat.
* Gizi Kurang — Gizi kurang pada manula terjadi akibat anoreksia yang berkepanjangan dan mengakibatkan penurunan berat badan. Sering pula gizi kurang merupakan akibat dari penyakit infeksi kronis, keganasan, penyakit jantung kongestif, ketidaktahuan, masalah sosial, ekonomi atau sebab yang tidak diketahui. Kehilangan berat badan terjadi amat berlebihan sehingga asupan makanan tak dapat mengimbangi kehilangan yang cepat itu. Keadaan kurang gizi perlu mendapat penanganan diet khusus dan penetapan pengobatan dietetik memperhatikan penyebab dan kondisi manula.
Di samping itu pada beberapa keadaan tertentu, dijumpai kekurangan mineral dan vitamin terutama defisiensi zat besi, kalsium, vitamin C, B2, dan B6 sebagai akibat asupan makanan yang kurang, akibat penyakit tertentu ataupun akibat obat-obatan yang dimakan.
Kebutuhan Berbeda
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin, umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim/suhu udara, kondisi fisik tertentu (sakit, hamil, menyusui) serta unsur lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi manula berbeda dengan kecukupan gizi pada usia muda.
* Energi — Pada manula, kebutuhan energi menurun sehubungan dengan meningkatnya usia. Hal ini disebabkan banyak sel yang sudah kurang aktif yang mengakibatkan menurunnya kalori basal yang dibutuhkan tubuh, yang akhirnya mengakibatkan kegiatan fisik juga menurun. Dalam “Widya Karya Pangan dan Gizi 1988″ disebut, kecukupan gizi yang dianjurkan untuk pria manula adalah sebesar 2.100 kalori dan wanita 1.700 kalori. Kebutuhan kalori akan mulai menurun pada usia 40-49 tahun sekitar 5%, pada usia 50-59 tahun dan usia 60-69 tahun menurun 10%. Dengan penurunan ini berarti jumlah makanan yang seharusnya dikonsumsi juga menurun.
* Protein — Fungsi protein pada manula tidak lagi untuk pertumbuhan, tetapi untuk pemeliharaan dan pengganti sel-sel jaringan yang rusak, serta pengaturan fungsi fisiologis tubuh. Dianjurkan kecukupan protein usia lanjut dipenuhi dari protein yang berkualitas baik seperti susu, telur, daging, karena kecukupan asam amino yang pentingnya pada usia lanjut meningkat. Jumlah protein yang diperlukan bagi laki-laki lanjut adalah 49 gram/hari dan perempuan sebesar 41 gram/hari. Pada usia lanjut tidak diperlukan jumlah konsumsi protein yang berlebih karena akan memberatkan fungsi ginjal dan hati.
* Lemak — Lemak merupakan sumber tenaga selain hidrat arang. Lemak yang berlebih dapat disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenaga, dan bila sangat berlebih akan disimpan sebagai lemak tubuh. Konsumsi lemak yang berlebih pada manula dihindari karena dapat meningkatkan kadar lemak tubuh, khususnya kadar kolesterol darah. Dianjurkan konsumsi lemak hewani dikurangi dan banyak menggunakan lemak nabati. Jumlah lemak yang dianjurkan diatur tidak melebihi 25% dari total kecukupan energi sehari.
* Hidrat Arang — Penggunaan hidrat arang relatif menurun pada manula karena kecukupan kalori juga menurun. Dianjurkan 50% dari total energi berasal dari hidrat arang.
* Vitamin — Kebutuhan vitamin pada manula tak jauh berbeda dengan kebutuhan pada waktu muda, kecuali niasin, riboflavin, thiamin. Kecukupan ketiga vitamin itu tergantung dari jumlah yang diperlukan. Pada manula, konsumsi vitamin seperti riboflavin, thiamin, thiamin, vitamin B6, asam folat, vitamin C dan D, dari makanan perlu mendapat perhatian yang khusus.
* Mineral — Pada prinsipnya, mineral memang dibutuhkan sedikit, tetapi pada manula sering dijumpai masukan makanan kurang dalam beberapa jenis mineral seperti zat besi (Fe), kalsium (Ca).
* Air dan Serat — Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia. Dengan berkurangnya kemampuan ginjal maka air punya peranan penting sebagai pengangkut sisa pembakaran tubuh dan mendorong peristaltik usus. Dianjurkan manula mengkonsumsi cairan minimum 6-8 gelas sehari. Serat dalam makanan akan membantu mendorong peristaltik usus dan dapat mencegah konstipasi pada manula. Bahan makanan yang banyak serat adalah sayuran, buah-buahan dan jenis padi-padian tertentu.
Sikap Hidup
Berdasarkan data tentang penyakit dan kemungkinan gangguan pada manula, maka untuk mengurangi dan mencegah kejadian itu, sikap hidup dan anjuran makan bagi manula adalah sbb.: (1) Makanlah setiap hari beraneka bahan makanan dari seua golongan, (2) makanlah sesuai kecukupan gizi manula, (3) gunakan cairan minimal 2 liter/hari, (4) capailah berat badan normal (90% (TB-100) kg), (5) batasi jumlah lemak makanan terutama yang berasal dari hewan, jumlah lemak 25% dari total kecukupan kalori manula, dan (6) makanlah sumber hidrat arang sedikitnya 50% kalori, pilihlah biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Di samping itu, (7) gunakanlah bahan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging, bayam, sayuran hijau, (8) minumlah susu tanpa lemak, atau makanlah sumber zat calsium lain seperti ikan, sayur-sayuran, (9) batasi garam dapur dan makanan yang diawet, (10) gunakan bahan makanan segar, cegah penggunaan tablet vitamin bila tak perlu, (11) kurangi kopi, teh, coklat, (12) batasi alkohol dan sebaiknya dihindari, (13) latihan/olahraga minimal 3 kali seminggu, dan (14) hindari merokok.
* ni nengah ariati
MENU UNTUK MANULA
Pria—-
* Pagi: roti, telur omelet, jus tomat. Pukul 10.00: bubur kacang ijo.
* Siang: nasi putih, ikan bakar, tempe bumbu tomat, sayur asem (1,5 mangkok), semangka (1 potong). Pukul 16.00: susu panas.
* Sore: nasi putih, perkedel campur (daging dan tahu), sup sayuran, pepaya (1 potong).
Wanita——
* Pagi: kentang ongklok, telur mata sapi, stup wortel dan buncis, air jeruk. Pukul 10.00: sup kacang ijo.
* Siang: nasi putih, pepes ayam, sambal goreng tempe, sayur lodeh, puding buah. Pukul 16.00: susu panas.
* Sore: nasi putih, ikan goreng, tahu balado, sayur menir, dan apel.

Tidak ada komentar: